Kamis, 07 Juli 2016

Yuk Trekking Ke Nusantara

Taman Nasional Gunung Merapi bakal menciptakan jalur pendakian lewati selatan gunung dari Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang ditutup sejak 2006, demi liburan trekking.

"Jalur pendakian Gunung Merapi menempuh selatan kondisinya tetap berbahaya pascaerupsi 2006 juga 2010, demi itu jalur pendakian bakal makin diarahkan adalah jalur tamasya trekking," tutur Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Asep Nia Kurnia pada Sleman, Minggu (4/1/2015).

Untuk ia, pihaknya kini sudah memasukkan rencana jalur berwisata terekking itu menuju pada rencana strategis apa yang akan dicapai sepanjang lima musim menuju depan, yang dimulai dalam 2015.

"Rencana dengan strategi program 5 season sedang kami susun, dengan kami akan memasukkan rencana demi membuka jalur pendakian dari bagian selatan demi bertamasya trekking," tuturnya.

Ia menyatakan, nantinya jalur yang akan dibuka ini melewati Sungai Kuning, lalu dan melewati Watu Kemloso. Hamparan batu yang bentuknya unik, eks terkena awan panas ketika ramainya erupsi.

"Jalur trekking itu akan menggoda kepada pelancong, terutama turis mancanegara. Menampilkan jalur trekking termasuk salah satu program untuk mengimbuhi wisata alam dalam tempat TNGM. Selain tersebut serta pemberdayaan publik sekitar tentu akan berpengaruh. Tiga konsentrasi kamu sepanjang tersebut adalah, bertamasya alam, pemberdayaan rakyat, dan pemulihan ekosistem," tuturnya.

Asep menyebut, jalur pendakian Merapi dari wilayah selatan begitu juga selalu berpeluang untuk dibuka. Tapi, tetap menunggu ekosistem alam dalam sekitarnya pulih kembali.

"Jalur pendakian Merapi dari selatan saat ini selalu berbahaya. Pendakian sekedar sesudah pos dua saja. Medan ini, sangat banyak titik jurang. Terlebih, tumbuhan yang hidup pada sekitarnya juga selalu semak-semak. Seandainya salah injak semak-semak, sukses saja ini jurang. Lihat nanti sampai banyak pepohonan yang tumbuh. Begitu juga agar tanah bukan labil," ucapnya.

Dia mengucap, pihaknya tak bisa memprediksi kapan ekosistem selepas melewati pos dua tersebut kembali pulih seusai ditutup dikarenakan erupsi 2006.

"Disarankan kalau mau melakukan pendakian, masyarakat umum melalui jalur dari Selo, Boyolali saja. Telah sejak 2006, kami mengikuti skenario Merapi saja," jawabnya.

Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dengan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan jalur Merapi di tempat selatan hanya direkomendasi setelah pos 2.

"Namun seumpamanya sungguh ada pengunjung yang berhasrat menginap, serta telah mengantongi izin diperbolehkan. Sebab pada sana, berjarak makin 2 kilometer dari puncak. Berbeda juga pendakian yang melewati Selo yang cuma boleh sampai Pasaran Bubar, dengan tak boleh menginap. Selain radius berbahaya, dengan supaya bukan mengganggu media pendeteksi aktifitas Merapi yang kami pasang," jawabnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar