Selasa, 28 Juli 2015

Taman Suranadi

Hutan yaitu napas di setiap daerah, demikian pula juga Hutan Suranadi yang terletak di wisata Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Narmada, Kabupaten Pulau Lombok Barat, Taman Berwisata Alam Suranadi menjadi pusat udara bersih bagi warga Pulau Lombok.

Dan luas mencapai 52 hektare, Taman Tamasya Alam Suranadi yaitu hutan lindung serta taman berlibur alam yang akrab dikunjungi tetapi rakyat Lombok. Dengan keadaan wilayah yang datar, landai, miring, dengan sedikit bergelombang, Hutan Suranadi didominasi tanah mediteran cokelat. Iklim dalam hutan dan termasuk selalu subur, digolongkan ke di style D serta curah hujan satu.500-2.000 mm/tahun. Hutan Suranadi mempunyai musim penghujan mulai dari Bulan September hingga Bulan Maret. Dan potensi air mencapai 51 hari/tahun, kelembapan udara pada Hutan Suranadi sekota 78% juga temperatur rata-rata 22,2 celcius (minimal) serta 36,9 celcius (prima).

“Suranadi” dari dari “sura” yang berarti dewa serta “nadi” yang berarti sungai. Rakyat setempat beranggapan “suranadi” memiliki ungkapan khayangan, merujuk kamus bahasa Jawa.

Hutan Suranadi yang akrab digunakan untuk pendidikan serta penelitian tersebut meraih 21 mata air dengan tiga sungai yang mengalir selama season. Ketersediaan air yang tetap terjaga sepanjang musim menciptakan hutan itu ditumbuhi beberapa bentuk flora. Mengunjungi hutan itu, Kamu sukses melihat pepohonan yang berdiri kokoh menjulang tinggi, dengan membuat Kita rasanya kerdil.

Pohon seperti pulai ita, terep, kemiri, bayur, serta beringin menyebar lebar pada Hutan Suranadi. Bahkan, pada hutan ini terdapat pohon beringin dan terep yang memiliki diameter 80-150 cm juga tinggi mencapai 40 m.

Tidak sekedar pepohonan yang menjulang tinggi, kawasan tersebut dan mempunyai perbendaharaan tumbuhan obat yang amat kaya. Dari hasil identifikasi para ilmuan, ditemukan satu kota 88 macam tumbuhan obat yang sebagai penangkal penyakit semacam demam, batuk, malaria, cacingan, obat anti radang, penawar racun, dan luka bakar.

Selain beragam flora, aneka fauna juga jadi penghuni Hutan Suranadi. Monyet ekor panjang, biawak, kadal, ular, dan beberapa jenis burung yang dilindungi semacam burung jantingan, cerucuk, isap madu, serta raja udang jadi fauna yang selalu bertahan di di Hutan Suranadi. Potensi seperti inilah yang dikembangkan menurut pihak pengelola dalam mengembangkan kekayaan alam Suranadi. Kawasan tersebut juga berpeluang adalah tempat berwisata dengan aktifitas di luar ruang. Bersepeda, jungle trekking, sampai flying fox bisa dilakukan pada Taman Berlibur Alam Suranadi.

Senin, 27 Juli 2015

Jaga Kebersihan Malioboro

NAMA resto Milas pada Prawirotaman, Yogyakarta, ialah akronim dari mimpi lama sekali. Mimpi demi sukses menikmati menu vegetarian. Makanan yang disuguhi bebas protein hewani alias semacam steak tempe, pancake bayam, sesudah burger tempe.

Satu vegetarian pada paruh kedua 1990-an kesulitan menggemari masakan khusus bagi seluruh vegetarian. Beraneka anak muda lalu mendirikan restoran vegetarian juga memberinya nama Milas, mimpi lama hanya sekali. Mimpi itu terlaksana di 1997. ”Ebi, temanku dulu pekerja sosial juga vegetarian, kesulitan mencintai makanan vegetarian. Makanya, lokasi makan tersebut namanya Milas,” ungkap Coki Tanjung, salah satu pengelola Milas.

Di sana terhidang pula rosti, kentang sisir disanding dengan salad, keju, dengan telur. Pelanggan dapat begitu juga mencicipi Milas omelette. Di menu makanan ringan antara lain terdapat sate tempe, sate jamur kuping, juga kentang goreng. Dan ada bruschetta, yakni roti dan keju, tomat, dan daun basil dalam atasnya. Itu termasuk makanan ringan yang digilai pengunjung asing.

Menu nomor satu yang jadi favorit antara lain steak tempe. Tidak lain berupa tempe bakar yang di suguhi juga saus lada hitam, jamur, bawang bombai, kentang goreng, dan wortel. Tempe yang empuk dengan lembut tersebut mengirim sensasi gurih menuju lidah. Ditambah sensasi lembut jamur serta pedas lada yang pas, wajar seandainya pelanggan ketagihan.

Steak tersebut tetap pas ditemani segelas jus antistres, yakni wortel, jahe, jeruk nipis, dengan madu. Minuman tersebut disuguhi dingin dan rasa asam segar. ”Disebut jus antistres sebab sungguh berkhasiat memotong stres,” kata Coki.

Sabtu, 25 Juli 2015

Mau Tahu Asal Usul Nama Pulau Derawan

Setiap daerah pasti milik rekor, terutama nama-nama kawasan tertentu. Begitu pula dengan nama-nama pulau dalam Kabupaten Berau. Sebagian nama-nama pulau tersebut kini tidak lagi asing di telinga. Meskipun mungkin banyak orang yang tak sempat singgah menuju Pulau Derawan, Semama, Maratua, Sangalaki, Kakaban yang berada pada Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tetapi merekapun telah sempat mendengar namanya. Dewasa ini nama Pulau Derawan.

Penamaan sebuah lokasi biasanya berdasarkan ciri-ciri tertentu, atau peristiwa besar yang sempat telah tersaji, mampu dengan dari nama seorang tokoh yang populer. Tetapi bukan jarang, nama-nama ini disabet dari mitos warga setempat.

Nama Pulau Derawan juga datang dari sesuatu mitos romantis, bukan lanjut siapa yang yang awal kali mengisahkan kisah sedih tersebut. Pertama kali saya mendengar kisah itu dari Ahmad Rifai yang ketika tersebut menjabat yaitu Wakil Bupati Berau. Meskipun selalu memegang wajah serius, Ahmad Rifai bukan jarang melontarkan humor atau kisah-kisah menyenangkan selanjutnya untuk menghindari ketegangan dalam rapat-rapat yang dipimpinnya.

Dalam hal aktivitas kedinasan bertema berlibur, Rifai sempat bercerita tentang asal-usul nama Pulau Derawan. Meskipun ada segala baris isu yang sejenis tentang sejarah nama Pulau Derawan, namun saat searching di dunia maya, anda bukan akan menemukan kisah selengkap versi Ahmad Rifai. Seumpama tak salah, isu itu disampaikannya pada musim 2012 lalu.

Mudik atau Liburan? Sama-sama Penting

Entah mulai kapan jawab mudik ialah event massal pulang kampung saat lebaran di Indonesia. Konon, aktifitas mudik ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda ratusan tahun silam.

Mudik atau udik ialah bahasa lokal Betawi yang artinya kampung atau kampungan. Akrab dan diasosiasikan yaitu pulang menuju kampung artikel yang jauh dari perkotaan. Makanya pada bumi sosiologi mudik atau pulang kampung ialah dampak dari urbanisasi.

Kaum urban yang menggilai kerja serta penghidupan dunianya di perkotaan merupakan pusat bisnis nyatanya sangat bakal kembali ke kampung di seorang momen yang dianggap jitu. Semacam ucap pepatah menjelaskan: "you can take a man from a village but you can not take a village from a man."

Kampung artikel akan selalu dihati juga dirindu ke mana juga kaum urban pergi mencintai sesuap nasi. Sesukses apa pun seseorang, sebuah saat dia akan kembali ke kampungnya. Di Indonesia, salah satu ketika yang hebat untuk pulang ke kampungnya ialah mudik lebaran. Saat semua teman dengan kerabat dan pulang menuju rumah yang sejenis serta rasa yang sama rata.

Sepenting itukah mudik ketika lebaran? Bagi orang Indonesia yang tidak diragukan lagi sifat primordialismenya, jelas mudik ialah suatu yang menentukan. Bagaimana nilai tradisi serta budaya dari lingkungan pertamanya merupakan sebuah yang penting dalam hidupnya, maka bukan heran kampung adalah suatu yang menentukan dengan.

Justru di kampung halamanlah tempat kamu menyatakan jati diri kamu, termasuk ukuran kesuksesan duniawi ditancapkan. Ceria lebaran merupakan saat dan bangga bisa berbagi rezeki serta berita tentang kehidupan urban yang dijalaninya menurut keluarga handai dengan sobat. Ketika - saat seperti ini mampu digambarkan layaknya seorang pangeran yang sedang membangun istana megah dalam kampung kelahirannya yang nun jauh dari pusat kerajaannya.

Jumat, 24 Juli 2015

Datang Saja ke Pantai Pandawa

Seusai lewati serta melewati tindakan yang cukup berliku sejak dari tol laut bali, tanjakan menuju Uluwatu sesudah macet di daerah Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada akhirnya sampai juga saya di pantai Pandawa. Tak heran bila pantai tersebut begitu juga disebut secret beach, pantai yang tertutup menurut gunung kapur.

Jalan ke pantai Pandawa mirip membelah gunung kapur menjadi dua, tebing tebing yang tinggi jadi panorama tersendiri yang membedakan dan pantai pantai selanjutnya, pantai yang letaknya di Desa Kutuh, Kabupaten Badung tersebut sudah sejak ramai dan dilirik pelancong bukan sekedar asing namun dan domestik. Sebelum menuju pantai anda bakal di sajikan pemandangan patung para Pandawa seiring Dewi Kunthi berjejer urut menempati lubang-lubang yang sudah disediakan.

Sesampai dalam pantai, Kamu bakal disambut oleh pasir putih yang halus dengan bersih. Pantai yang tetap bertetangga dan Dreamland ini memiliki kontur pantai yang tak se-ekstrem Dreamland pada mana arus dan ombak bukan seheboh Dreamland, jadi semua pelancong dapat berenang dengan bermain water sport juga aman.

Pantai Pandawa pada Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Buat kamu yang berharap berenang jangan takut karena arus dalam sini lumayan aman dan sehabis mandipun Anda berhasil langsung bilas karena di pinggir pantai disuguhi sangat banyak shower demi kamu membilas tubuh selepas tampil air laut.

Rabu, 22 Juli 2015

Mimpi Makan Sehat di Milas

NAMA resto Milas dalam Prawirotaman, Yogyakarta, ialah akronim dari mimpi lama hanya sekali. Mimpi untuk mampu menggunakan menu vegetarian. Makanan yang di sajikan bebas protein hewani alias semacam steak tempe, pancake bayam, sampai burger tempe.

Seorang vegetarian di paruh kedua 1990-an kesulitan menyukai masakan khusus kepada segala vegetarian. Beraneka anak muda lalu mendirikan restoran vegetarian dengan memberinya nama Milas, mimpi lama sekali. Mimpi itu terealisasi dalam 1997. ”Ebi, temanku dulu pekerja sosial dengan vegetarian, kesulitan mencari makanan vegetarian. Makanya, tempat makan tersebut namanya Milas,” ucap Coki Tanjung, satu diantaranya pengelola Milas.

Pada sana tersaji pula rosti, kentang sisir disanding serta salad, keju, dengan telur. Pelanggan berhasil dan mencicipi Milas omelette. Dalam menu makanan ringan diantara lain terdapat sate tempe, sate jamur kuping, juga kentang goreng. Dengan ada bruschetta, yakni roti serta keju, tomat, serta daun basil pada atasnya. Ini termasuk makanan ringan yang dicintai pengunjung asing.

Menu nomor satu yang jadi favorit antara lain steak tempe. Tidak lain berupa tempe bakar yang di suguhi dan saus lada hitam, jamur, bawang bombai, kentang goreng, dan wortel. Tempe yang empuk juga lembut tersebut mengirim sensasi gurih menuju lidah. Ditambah sensasi lembut jamur dan pedas lada yang pas, wajar jika pelanggan ketagihan.

Steak ini sangat pas ditemani segelas jus antistres, yakni wortel, jahe, jeruk nipis, dengan madu. Minuman itu di suguhi dingin dan rasa asam segar. ”Disebut jus antistres dikarenakan memang berkhasiat memotong stres,” ujar Coki.

Vegetarian Tak Menghalangi Niat untuk Melancong

Memiliki pola makan vegetarian tak menjadi cobaan ketika berwisata. Hal ini yang diakui tapi wanita yang sudah mengunjungi 28 kalangan dalam bumi demi berwisata, Nila Tanzil.

"Kalau berwisata ke sebuah tempat sih aku gak rasanya takut atau ragu tentang kuliner vegetarian. Kalaupun agak susah (dapat kuliner vegetarian), aku sangat sangat mampu," tutur Nila Tanzil kepada KompasTravel seusai kegiatan The Beauty of Spontaneous Travel dalam minggu selanjutnya dalam Jakarta.

Wanita yang sudah jadi seorang vegan sejak lahir ini menyebutkan bahwa kesulitan demi memperoleh kuliner vegetarian jarang telah tersaji kepada dirinya. Nila berpikir jika tidak mungkin seluruh kalangan dalam hal tempat bukan memakan sayur-sayuran. Dia pun memiliki tempat favorit demi menikmati kuliner vegetarian ketika berwisata.

"Kalau aku senangnya keluar ke kuil-kuil Buddha sebab mayoritas mereka kan vegetarian serta juga senang berada restoran vegetarian di kawasan kuil ini. Ini enak banget. Mirip pada Thailand," ujarnya.

Ia menceritakan bahwa destinasi berwisata yang tersulit untuk menerima kuliner vegetarian merupakan dalam Taiwan. Kepada ia, mayoritas kuliner pada sana memakai babi sehingga dia tidak mampu memakannya.

"Nah jikalau sudah begitu (gak ketemu sayur-sayuran), makan camilan saja. Cari ke supermarket untuk cari makanan," ujarnya.

Ia membagikan pengalamannya saat berwisata di Afrika dengan tak menemukan sayur-sayuran demi dimakan. Lalu, Nila pergi menuju supermarket demi menggilai makanan berupa mi instan. Saat di supermarket, dia malah memperoleh mi instan dari Indonesia.